Banyak
sekali keterangan hadist yang menerangkan keutamaan
10 hari pertama di bulan Zulhijah, termasuk didalamya puasa sebelum Idul
Adha. Diantaranya dijelaskan dalam sebuah hadis yang
diriwayatkan Imam Bukhari, Rasulullah Saw bersabda, “tidak ada hari dimana amal-amal shalih begitu dicintai oleh Allah
dibandingkan hari-hari ini, yakni: sepuluh hari istimewa di bulan Zulhijah”.
Para sahabat pun bertanya, “wahai
Rasulullah, bagaimana dengan jihad fi sabilillah?”. Jawaban Rasulullah:
“tidak juga dengan jihad fi sabilillah, kecuali mereka yang berjihad dengan
jiwa dan hartanya sedangkan mereka tidak kembali dengan membawa apapun”.
Lebih
lanjut, mengenai keutamaan sepuluh hari di bulan Zulhijah ini dijelaskan oleh
sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, yakni Rasulullah bersabda
bahwasannya tidak ada hari-hari yang paling dicintai oleh Allah SWT untuk
memperbanyak berbuat kebajikan selain hari-hari di bulan Zulhijah. Maka
dianjurkan untuk memperbanyak kalimat-kalimat yang mengagungkan Allah dengan Takbir,
Tahlil, dan Tahmid.
Hadits Puasa
Sebelum Idul Adha
Puasa
sebelum Idul Adha adalah ibadah yang sangat dianjukan oleh
Rasulullah Saw. Bagi kaum muslimin puasa satu hari sebelum lebaran haji ini,
hukumnya sunnah muakkad (sangat ditekankan). Artinya, meskipun puasa sebelum Hari
Raya Qurban ini bersifat sunnah, namun demikian sangat-sangat dianjurkan dan
diutamakan untuk dilaksanakan.
Bagi mereka
yang menunaikan ibadah puasa Arafah akan didoakan Nabi Muhammad Saw agar Allah
menghapus dosa-dosanya selama dua tahun, yakni; satu tahun sebelum dan satu tahun sesudah. Hal ini berdasarkan hadits
Nabi Saw yang artinya: Puasa satu hari Arafah, aku berharap kepada Allah,
Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya.
Puasa hari ‘Asyura’ (tanggal 10 Muharram), aku berharap kepada Allah, Dia akan
menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya.” (HR. Muslim, no 1162, dari Abu
Qatadah).
Dari Abu
Qatadah Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa ‘ala
alihi wasallam pernah ditanya tentang puasa pada hari ‘Arafah, beliau bersabda:
“Ia (Puasa ‘Arafah itu) menggugurkan
dosa-dosa satu tahun sebelumnya dan setelahnya.” (HR. Muslim 1162)
Tidak makan
dan tidak minum juga dilakukan Rasulullah Saw sebelum melaksanakan sholat Idul
Adha di lapangan. Ini adalah kebiasaan Nabi Saw seperti yang tertuang dalam
hadits berikut: Jika sebelum berangkat
shalat Idul Fitri Rasulullah SAW sarapan dahulu maka sebelum shalat Idul Adha,
Rasul tidak sarapan dan beliau baru makan sepulang melaksanakan shalat (HR.
Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad).
Keutamaan
Puasa Sunah Sebelum Idul Adha
Puasa sebelum Idul Adha disebut juga dengan puasa Arafah karena dilakukan pada saat jutaan jemaah
haji berkumpul melaksanakan wukuf di Padang Arafah. Wukuf sendiri merupakan
ibadah wajib karena merupakan bagian dari rukun haji yang harus dipenuhi para
calon haji.
Wukuf di
Arafah yang merupakan puncak penyempurnaan ibadah haji dilaksanakan pada
tanggal 9 Dzulhijjah berdasarkan kalender Islam. Pada saat inilah umat muslim
yang tidak melaksanakan wukuf dianjurkan untuk berpuasa, termasuk kita yang
berada di tanah air.
Jangan
Berpuasa di hari Tasyrik
Selain
puasa, beberapa amalan yang dianjurkan dalam rangka merayakan Idul Adha adalah :
menggemakan takbir dan menyembelih hewan kurban yang dilaksanankan setelah
sholat Id hingga tiga hari setelah 10 Dzulhijjah yakni tanggal: 11, 12 dan 13.
Dimana pada hari-hari itu umat Islam diharamkan berpuasa karena merupakan hari
Tasyrik.
Rasulullah
Saw telah mengutus Abdullah Bin Huzhaqah untuk mengumumkan di Mina: “Kamu dilarang berpuasa pada hari-hari ini
(hari tasyrik). Ia adalah hari untuk makan dan minum serta mengingat Allah.”
(Hadith Riwayat Imam Ahmad, sanadnya hasan).
Jika puasa
sebelum Idul Adha ialah sangat dianjurkan, maka berpuasa pada hari
tasyrik adalah dilarang sama halnya dengan puasa di hari raya Idul
Fitri dan Idul Adha. Rasulullah Saw melarang puasa pada dua hari, yaitu Idul
Fitri dan Idul Adha. (Hadith Riwayat Imam Muslim, Ahmad, an-Nasa’ie, Abu
Dawud).
Ilustrasi Puasa
Sebelum Idul Adha
Puasa sebelum Idul Adha atau sering disebut dengan puasa Arofah merupakan puasa sunat yang
dianjurkan oleh Baginda Nabi Saw. Selain mereka yang berangkat menunaikan
ibadah haji ke tanah suci, umat muslim yang tak menunaikan rukun Islam ke
Mekkah pun seyogyanya melaksanakan anjuran Rasulullah tersebut.
Puasa
sebelum Idul Adha disunatkan dilakukan pada tanggal 8 dan 9 Zulhijah, yaitu
satu hari menjelang wukuf di Padang Arofah pada tanggal 10
Zulhijah. Mengenai puasa sunnah ini, Baginda Nabi pernah ditanya dan
diriwayatkan dalam hadis riwayat Muslim: Rasulullah suatu ketika pernah ditanya
mengenai keutamaan puasa Arofah, dan dijawab oleh Rasulullah bahwa puasa Arofah
bisa menghapuskan dosa-dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan dilalui (HR.
Muslim).
Amalan yang
Dianjurkan
Selain
melaksanakan puasa sebelum Idul Adha,
ada berbagai amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan yang agung,
Zulhijah ini yaitu :
=>Melakukan
ibadah haji dan umrah ke Baitullah. Rasulullah Saw bersabda bahwa dari umrah ke
umrah bisa menghapuskan dosa-dosa yang dikerjakan diantara waktu umrah
tersebut, dan mengerjakan haji yang mabrur akan dibalas dengan surga-Nya Allah.
=>Mengenai
disunahkannya berpuasa, hadis qudsi memberikan legitimasinya sebagai berikut: bahwa puasa itu adalah untuk Allah, dan
Allah lah yang akan membalasnya dengan pahala yang dikehendaki-Nya. Karena
sungguh orang yang berpuasa tersebut telah meninggalkan syahwat, makanan dan
minuman hanya karena Allah SWT.
=>Memperbanyak
mengumandangkan dzikir untuk senantiasa mengaujgkan asma-Nya. Dalam surat
al-Hajj: 28, “…dan agar mereka menyebut
nama Allah pada hari-hari ytang telah ditetukan…”.
=>Melakukan
taubatannasuha (bertaubat secara bersungguh-sungguh) untuk memperoleh
pengampunan dari Allah SWT.
=>Memperbanyak
berbuat amal shaleh dan kebaikan-kebaikan, seperti: banyak membaca Al-Quran,
rajin mendirikan shalat, bersedekah dan lainnya.
=>Berkurban
dengan tulus ikhlas di hari raya haji (Idul Qurban) dan hari-hari tasyrik yakni
pada tanggal 11,12, 13 Zulhijah.
Semoga kita
bisa banyak mendapatkan pahala di bulan-bulan yang penuh keutamaan (Zulhijah),
AMIN...
Sekian post
saya mengenai Mengenal Idul Adha dan Keutamaannya.
Semoga
bermanfaat..
» JANGAN LUPA LIKE N
Komentarnya Yeach...