Oke, disini saya
ingin mengenalkan seorang komikus atau pencipta komik yang berasal dari bumi
nusantara yang terkenal di dunia dan dia adalah bapak Ardian Syaf. Mungkin ada beberapa yang sudah tahu kiprah dan
perjalan putra bangsa yang satu ini, namun saya baru mengenalnya kurang lebih
satu bulan terakhir ini. Bapak Ardian
Syaf adalah sosok panutan atau inspirasi bagi dunia dan khususnya negeri
kita INDONESIA buat para pecinta maupun pembuat komik.
Komik
adalah suatu bentuk seni yang dapat berupa gambar-gambar tidak bergerak yang
disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita indah.
- Picture stories - Rodolphe Topffer (1845)
- Pictorial narratives - Frans Masereel and Lynd Ward (1930)
- Picture novella dengan nama samaran Drake Waller (1950).
- Illustories - Charles Biro (1950)
- Picto-fiction - Bill Gaine (1950)
- Sequential art (graphic novel) - Will Eisner (1978)
- Nouvelle manga - Frederic Boilet (2001)
Bapak Ardian Syaf memiliki cita-cita untuk
menjadi seorang komikus sudah sejak lama. Dirinya sempat beberapa kali
mengirimkan karya berupa gambar dan cerita kepada beberapa penerbit di Jakarta
tapi selalu tidak mendapatkan tanggapan. Beruntung kemudian Ardian Syaf mendapatkan informasi
mengenai banyaknya lowongan sebagai komikus diluar negeri, kemudian Ardian
membuka situs www.digitalwebbing.com,
sebuah situs yang membuka lowongan untuk para artis komik untuk di seluruh
dunia.
Setelah Ardian Syaf mengirimkan beberapa karya
akhirnya ia mulai dilirik oleh para penerbit komik diluar negeri salah satunya
adalah Alex Cross seorang pemilik penerbit komik independent di Amerika.
Namun untuk saat
itu Ardian Syaf baru mendapat
bayaran yang kecil, sampai kemudian ia bergabung dengan Dable Brother dan
berhasil mendapat kontrak untuk 5 tahun sebagai seorang penciller dan mendapat
uang $1000 diawal kontrak dan $100 untuk setiap lembar gambar yang
dihasilkannya ( lumayan bukan).
Karya yang
dikerjakan oleh Ardian Syaf adalah The Dresden Files 11 jilid yang merupakan kisah tentang seorang
penyihir di jaman modern. Karena sebagai seorang penciller maka cerita
sepenuhnya berasal dari pihak lain (dalam hal ini Jim Butcher) Ardian Syaf tinggal menggambar sesuai
dengan naskah yang dikirimkan kepadanya, karena isi naskahnya sangat detail termasuk
mengenai data tokoh yang harus digambar maka menurutnya ia tidak mendapat
kesulitan untuk menggambar sesuai dengan kemauan dari pihak publisher.
Untuk proses
pengerjaannya Ardian Syaf selalu
mendapat kiriman kertas bristol, yaitu kertas khusus yang dikirimkan oleh Dable
Brother untuk menggambar komik yang diinginkan, setelah selesai menggambar Ardian Syaf akan mengirim email untuk
dikoreksi, dan jika disetujui maka barulah obyek gambar dikertas tersebut
dikirimkan ke penerbit di Amerika sana. Ternyata komik Dresden Files mendapat
sambutan yang luar biasa di Amerika, sehingga mulai menarik perhatian publisher
komik besar seperti Marvel dan DC, sehingga sampai saat ini Ardian Syaf masih tetap eksis untuk
bekerja sebagai komikus indonesia yang berhasil mendapat tempat dalam industri
komik dunia khususnya untuk komik Super Hero yang menjadi ciri khas
komik Amerika.
Saat ini Ardian Syaf berada di bawah naungan
agency yang bernama Nutopia, sebuah agency untuk para komikus dunia. Nah di DC
Comic inilah Ardian Syaf menjadi
fill in artis dan mendapat bayaran $200 perhalaman, dan kemudian menjadi artis
utama untuk komik Batman, The Balckest
Night sebanyak 3 seri dengan bayaran $238 perhalaman durasi kontrak 2 tahun
(komik Batman, The Balckest Night terbit berturut-turut di bulan Agustus,
September dan Oktober untuk 1-3)
Inilah
karya-karya Ardian Syaf
Banggakah Anda
Melihat sosok Ardian Syaf??. Semoga
bisa menjadi inspirasi bagi anak indonesia. Jika anda ingin tahu karya-karya Ardian Syaf lainnya anda dapat
mengunjungi di http://ardian-syaf.deviantart.com. Saya turut memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya dan kebanggaan yang luar biasa atas karya Bapak Ardian Syaf lewat posting ini.
Sekian dulu ya materi
tentang Komikus Indonesia Yang Mendunia (Ardian Syaf). Semoga bermanfaat
dan terimakasih.
» JANGAN LUPA LIKE N Komentarnya Yeach...
Sumber : http://sastra.um.ac.id