Cara Penyajian Algoritma dan Flowchart

Yang kali ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya, tentang Natural Language. Nah, Berbeda halnya dengan Natural Language, Flowchart menggunakan beberapa simbol – simbol standar (internasional) yang disusun sedemikian rupa, dihubungkan dengan connector2 sehingga membentuk sebuah bagan/ diagram yang yang menggambarkan suatu langkah2 penyelesaian masalah/ algoritma. Dan tentunya, Flowchart ini harus dibuat sesuai arus/ berurutan.

Dalam pembuatan Flowchart sendiri, tidak ada kaidah baku yang ditentukan (selain simbol2 yang digunakan), dengan kata lain, Flowchart yang dibuat biasanya akan berbeda untuk setiap programmer karena akan sangat tergantung cara berpikir masing – masing programmer serta algoritma yang digunakan. Input – Proses – Output pun mewarnai sistematika Flowchart, dimana masing – masing langkah tersebut memiliki simbol – simbol yang mewakilinya. Kalo wikipedia bilang, ada berbagai jenis Flowchart yang digunakan, tergantung keperluan. Namun secara garis besar mungkin bisa dikategoriin jadi 4 aja (menurut saya) :

Logika Algoritma dan Flowchart

Sebelum memasuki mata kuliah Logika Algoritma, saya ingin menulis pengertian dari Logika, Algoritma dan Flowchart.

Pengertian LOGIKA
Logika berasal dari bahasa Yunani yaitu LOGOS yang berarti ilmu. Logika pada dasarnya filsafat berpikir. Berpikir berarti melakukan suatu tindakan yang memiliki suatu tujuan.
Jadi pengertian Logika adalah ilmu berpikir / cara berpikir dengan berbagai tindakan yang memiliki tujuan tertentu.

Pengertian flat file

pengertian flat file dalam algoritma
Sebuah representasi penyatuan dari beberapa database, struktur dan pohon jaringan sebagai sebuah file tunggal di mana struktur bisa secara implisit dibangun kembali.

Flat Files
Flat files adalah file sistem operasi yang record dalam filenya tidak berisi informasi tentang struktur file atau hubungan antar record yang dikomunikasikan ke aplikasi yang menggunakannya. Flat file bukan database karena tidak masuk dalam kriteria di atas yang sudah dibahas.

CRC (Cyclic Redudancy Check)

CRC (Cyclic Redundancy Check) adalah algoritma untuk memastikan integritas data dan mengecek kesalahan pada suatu data yang akan ditransmisikan atau disimpan.

Data yang hendak ditransmisikan atau disimpan ke sebuah media penyimpanan rentan sekali mengalami kesalahan, seperti halnya noise yang terjadi selama proses transmisi atau memang ada kerusakan perangkat keras. Untuk memastikan integritas data yang hendak ditransmisikan atau disimpan, CRC dapat digunakan. CRC bekerja secara sederhana, yakni dengan menggunakan perhitungan matematika terhadap sebuah bilangan yang disebut sebagai Checksum, yang dibuat berdasarkan total bit yang hendak ditransmisikan atau yang hendak disimpan.

Lama HomE
to Top