Pada
kesempatan ini saya akan share tentang kedahsyatan satu kalimat yang mampu
membuka tembok ya'juj dan ma'juj. Simak baik-baik yeachh..... !!!
Di
antara bangsa-bangsa manusia, tidak ada bangsa yang sekuat, sekejam, dan
sebanyak Ya'juj wa Ma'juj (Gog and Magog). Namun tidak disangka, bahwa kelak
yang membebaskan mereka dari tembok kokoh Dzulqarnain adalah kalimat 'Insya
Allah'.
Nabi
Muhammad SAW pernah ditanya oleh An-Nadhar bin Al-Harits dan 'Uqbah bin Ani
Mu'ith sebagai utusan kaum kafir Quraisy. Pertanyaan yang diajukan oleh kedua
orang ini adalah bagaimana kisah Ashabul Kahfi?, Bagaimana kisah Dzulqarnain?,
dan Apa yang dimaksud dengan Ruh?.
Rasulullah
SAW bersabda kepada dua orang itu, "Besok
akan saya ceritakan dan saya jawab." Akan tetapi Rasulullah SAW lupa
mengucapkan "Insya Allah". Akibatnya wahyu yang datang setiap kali
beliau menghadapi masalah pasti terputus selama 15 hari.
Sedangkan
orang Quraisy setiap hari selalu menagih janji kepada Rasulullah saw dan
berkata "Mana ceritanya? besok..besok..besok.." Ketika itu Rasulullah
saw sangat bersedih. Akhirnya Allah menurunkan wahyu surat Al-Kahfi yang berisi
jawaban kedua pertanyaan pertama, pertanyaan ketiga berada dalam surat Al-Israa
ayat 85.
Allah
berfirman pada akhir surat Al-Kahfii :
"Janganlah kamu sekali-kali mengatakan,
'Sesungguhnya saya akan melakukan hal ini besok,' kecuali dengan mengatakan
Insya Allah." (QS Al-Kahfi :23-24)
Sebuah
kalimat yang sering kita salah artikan tetapi orang yang paling mulia
disisiNya, yang telah diampuni dosanya baik yang telah lalu dan yang akan
datang pun ditegur oleh Allah SWT karena lupa mengucapkan "Insyaa
Allah". Ada rahasia besar apa dibalik kalimat Insya Allah?
Perhatikan
petikan ayat diatas, di ayat tersebut Allah memerintahkan manusia ketika semua
rencana sudah matang dan pasti janganlah mengatakan “Sesungguhnya aku akan
mengerjakan besok” tetapi harus diikuti dengan ucapan Insya Allah.
Sebab
ucapan “Sesungguhnya aku akan mengerjakan besok” adalah sebuah 'ucapan
kepastian', keyakinan diri jika hal itu benar-benar akan dilakukannya, bukan
keraguan-keraguannya.
Benar,
Insya Allah adalah penegas ucapan kepastian dan keyakinan. Bukan keragu-raguan.
Dari situlah tubuh kita mengeluarkan semacam kekuatan dan kepasrahan total yang
tidak kita sadari sebagai syarat utama tercapainya sebuah keberhasilan.
Manusia
hanya berencana dan berikhtiar, Allah yang menentukan hasilnya. Manusia terlalu
lemah untuk mengucapkan ‘pasti’, karena Allah sebagai sang pemilik tubuh ini
dapat berkehendak lain.
Ingat
baik baik! Jika kalian tidak yakin atau tidak dapat memastikan sebuah rencana,
maka jangan pernah mengatakan Insya Allah, cukup katakan saja “Maaf, saya tidak
bisa” atau “Maaf, saya tidak dapat menghadiri …”
Tetapi
bila kalian yakin bisa melakukan rencana itu, maka katakanlah “Insya Allah”,
niscaya kalian akan melihat sebuah ketentuan Allah sesuai dengan apa yang telah
dijanjikan oleh-Nya.
"Mereka
(Ya'juj & Ma'juj) berusaha untuk keluar dengan berbagai cara, hingga sampai
saat matahari akan terbenam mereka telah dapat membuat sebuah lobang kecil
untuk keluar. Lalu pemimpinnya berkata,'Besok kita lanjutkan kembali pekerjaan
kita dan besok kita pasti bisa keluar dari sini."
"Namun
keesokkan harinya lubang kecil itu sudah tertutup kembali seperti sedia kala
atas kehendak Allah. Mereka pun bingung tetapi mereka bekerja kembali untuk
membuat lubang untuk keluar. Demikian kejadian tersebuat terjadi
berulang-ulang."
"Hingga
kelak menjelang Kiamat, di akhir sore setelah membuat lubang kecil pemimpin
mereka tanpa sengaja berkata, “Insya Allah, Besok kita lanjutkan kembali
pekerjaan kita dan besok kita bisa keluar dari sini."
"Maka
keesokan paginya lubang kecil itu ternyata masih tetap ada, kemudian terbukalah
dinding tersebut sekaligus kegaibannya dari penglihatan masyarakat luar
sebelumnya."
"Dan
Kaum Ya’juj dan Ma’juj yang selama ribuan tahun terkurung telah berkembang
pesat jumlahnya akan turun bagaikan air bah memuaskan nafsu makan dan minumnya
di segala tempat yang dapat mereka jangkau di bumi."
Jika
kaum perusak sekelas ya'juj dan ma'juj saja bisa berhasil meskipun tanpa
sengaja mengucapkan Insya Allah, bagaimanakah halnya dengan kita. Apalagi jika
disertai dengan kesadaran dan penuh kepastian mengucapkannya. Yakinlah, janji
Allah SWT selalu benar, Dia-lah sebaik baik penepat janji.
Diriwayatkan
oleh Imam Ahmad dari Ibnu Harmalah dari bibinya berkata: Rasulullah SAW
bersabda: "Kamu mengatakan tidak ada permusuhan, padahal sesungguhnya kamu
senantiasa memerangi musuh, sehingga datanglah Ya'juj dan Ma'juj; yang lebar
jidatnya, sipit matanya, menyala (merah) rambutnya, mereka turun dengan cepat
dari seluruh tempat yang tinggi, wajahnya seperti martil."
Sumber :
Berbagai Sumber
Bagaimana
menurut pendapat anda tentang hal tersebut ?
Yang
jelas, Mari kita sama-sama berdoa’ dan selalu berada dijalan ALLAH SWT agar kita
senantiasa berada dalam perlinganNya.... AMIN.
OKE,
Sekian dulu posting dari saya mengenai Kedahsyatan Satu Kalimat Yang Mampu Membuka Tembok Ya'juj Dan Ma'juj.
Semoga
bermanfaat.....!!
» JANGAN LUPA LIKE N
Komentarnya Yeach...