Sebuah function
berisi sejumlah pernyataan yang dikemas dalam sebuah nama. Nama ini selanjutnya
dapat dipanggil beberapa kali di beberapa tempat dalam program. Untuk membedakan
string dengan karakter, dalam C++ dibedakan penulisannya. Suatu nilai merupakan
string apabila diapit dengan tanda petik ganda “...“, misalnya “SAYA”.
Sedangkan karakter (char) diapit dengan tanda petik tunggal, misal ‘s’.
=>Memudahkan
dalam mengembangkan program. Program dibagi menjadi beberapa subprogram kecil,
sehingga hal ini menjadi kunci dalam pembuatan program terstruktur.
=>menghemat
ukuran program, karena beberapa perintah yang sama dan dijalankan beberapa kali
dalam program dapat dijadikan satu kali saja dalam suatu function, kemudian
function tersebut dapat dipanggil berulang kali.
Contoh Function
I :
#include
<iostream.h>
#include
<conio.h>
void garis(); // prototype
function
void main() //
main function
{
clrscr();
garis(); // panggil
function
cout <<
“NIM NAMA MAHASISWA” << endl;
garis(); // panggil
function
cout <<
“M0197001 AMIR HAMZAH “ << endl;
cout <<
“M0197002 PAIMAN” << endl;
garis(); // panggil
function
}
void garis() // detail
function
{
int i;
for(i=0;i<=40;i++)
{
cout <<
“-”;
}
cout <<
endl;
}
Contoh di atas menggambarkan
bagaimana membuat function untuk membuat garis. Nama functionnya adalah garis.
Untuk membuat suatu function, diperlukan suatu prototype dari function
tersebut. Prototype function memiliki sintaks sbb :
returned_value_data_type nama_function(argumen);
Seperti halnya
dalam Pascal, suatu function dapat mengembalikan (return) suatu nilai (value)
yang tergantung tipe datanya. Tipe data value yang dikembalikan inilah yang
dimaksud dengan returned_value_data_type. Sedangkan argumen merupakan parameter-parameter
yang akan diolah dalam function tersebut. Argumen boleh ada boleh tidak, sesuai
kebutuhan.
Apabila parameter
argumennya lebih dari satu, cara penulisannya sbb :
tipe_data param1, tipe_data param2, ...
Contoh penulisan
prototype function:
- double
kuadrat(int x);
- float
luas_segitiga(float alas, float tinggi);
- int
jumlah_bil(int x, int y, int z);
Apabila suatu
function tidak mengembalikan nilai, maka
returned_value_data_type nya diisi void.
Setelah
prototype function dibuat, selanjutnya membuat function tersebut secara detail.
Suatu function disebut juga subprogram, oleh karena itu strukturnya juga sama
dengan struktur program utama. Pada contoh function garis() di atas, detail dari
function tersebut adalah :
void garis() // detail function
{
int i;
for(i=0;i<=40;i++)
{
cout <<
“-”;
}
cout <<
endl;
}
Kalau
diperhatikan, strukturnya sama dengan program utama main().
Contoh Function
II :
#include
<iostream.h>
#include
<conio.h>
float luas(float
alas, float tinggi);
void main()
{
clrscr();
a = 10.5;
t = 11;
cout <<
“HITUNG LUAS SEGITIGA” << endl;
cout <<
“Panjang alas : “ << a << endl;
cout <<
“Tinggi : “ << t << endl;
cout <<
“Luasnya : “ << luas(a,t) << endl;
}
float luas(float
alas, float tinggi)
{
float
luas_segitiga;
luas_segitiga =
alas * tinggi * 0.5;
return
luas_segitiga;
}
Detail function
luas di atas dapat ditulis sbb :
float luas(float
alas, float tinggi)
{
return (alas *
tinggi * 0.5);
}
Perintah return
adalah untuk mengembalikan hasil operasi di sebelah kanannya ke perintah
pemanggilan function.
Semoga bermanfaat..
» JANGAN LUPA LIKE N Komentarnya Yeach...