Sejarah Database Management System (DBMS)-Generasi
pertama DBMS didesain oleh Charles Bachman di perusahaan General Electric pada
awal tahun 1960, disebut sebagai Penyimpanan Data Terintegrasi (Integrated Data
Store). Dibentuk dasar untuk model data jaringan yang kemudian distandardisasi
oleh Conference on Data System Languages (CODASYL).
Bachman
kemudian menerima ACM Turing Award (Penghargaan semacam Nobel pada ilmu
komputer) di tahun 1973. Dan pada akhir 1960, IBM mengembangkansistem manajemen
informasi (Information Management System) DBMS. IMS dibentuk dari representasi
data pada kerangka kerja yang disebut dengan model data hirarki. Dalam waktu
yang sama, dikembangkan sistem SABRE sebagai hasil kerjasama antara IBM dengan
perusahaan penerbangan Amerika. Sistem ini memungkinkan user untuk mengakses
data yang sama pada jaringan komputer.
Kemudian
pada tahun 1970, Edgar Codd, di Laboratorium Penelitian di San Jose,
mengusulkan model data relasional. Di tahun 1980, model relasional menjadi
paradigma DBMS yang paling dominan. Bahasa query SQL dikembangkan untuk basis
data relasional sebagai bagian dari proyek Sistem R dari IBM. SQL
distandardisasi di akhir tahun 1980, dan SQL-92 diadopsi oleh American National
Standards Institute (ANSI) dan International Standards Organization (ISO).
Program yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam basis data disebut
transaksi. User menulis programnya, dan bertanggung jawab untuk menjalankan
program tersebut secara bersamaan terhadap DBMS. Pada tahun 1999, James Gray
memenangkan Turing Award untuk kontribusinya pada manajemen transaksi dalam
DBMS. Pada akhir tahun 1980 dan permulaan 1990, banyak bidang sistem basis data
yang dikembangkan. Penelitian pada bidang basis data meliputi bahasa query yang
powerful, model data yang lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data
yang kompleks dari semua bagian organisasi. Beberapa vendor memperluas
sistemnya dengan kemampuan penyimpanan tipe data baru semisal image dan text,
dan kemampuan query yang kompleks. Sistem khusus/spesial dikembangkan oleh
banyak vendor untuk membuat data warehouse, mengkonsolidasi data dari beberapa
basis data. Penomena yang paling menarik adalah adanya enterprise resource
planning (ERP) dan management resource planning (MRP), yang menambahkan
substansial layer dari fitur berorientasi pada aplikasi. Paket yang termasuk
didalamnya meliputi Baan, Oracle, PeopleSoft, SAP, dan Siebel. Paket-paket ini
mengidentifikasi himpunan tugas secara umum (misal manajemen inventori,
perencanaan sumber daya manus ia, analisis finansial) dan menyediakan aplikasi
layer secara umum untuk menangani keperluan tersebut. Data disimpan dalam DBMS relasional, dan aplikasi
layer dapat disesuaikan untuk perusahaan yang berbeda. Lebih jauh lagi, DBMS
memasuki dunia internet. Pada saat generasi pertama dari Web site menyimpan
datanya secara eksklusif dalam file system operasi, maka saat ini DBMS dapat
digunakan untuk menyimpan data yang dapat diakses melalui Web browser. Query
dapat digenerate melalui form Web, dan format jawabannya menggunakan markup
language semisal HTML untuk mempermudah tampilan pada browser. Semua vendor
basis data menambahkan fitur ini untuk DMS mereka. Manajemen basis data
mempertimbangkan pentingnya suatu data bersifat on-line, dan dapat diakses
melalui jaringan komputer. Saat sekarang bidang seperti ini diwujudkan dalam
basis data multimedia, video interaktif, perpustakaan digital,proyek ilmuwan
seperti proyek pemetaan, proyek sistem observasi bumi milik NASA, dll.
Keuntungan DBMS
Penyimpanan
data dalam bentuk DBMS mempunyai banyak manfaat dan kelebihan dibandingkan
dengan penyimpanan dalam bentuk flat file atau spreadsheet, diantaranya :
=> Performance
yang idapat
dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat jauh berbeda dengan
performance data yang disimpan dalam bentuk flat file. Disamping memiliki unjuk
kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan media
penyimpanan dan memori
=> Integritas
data lebih
terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi sering terjadi dalam DBMS.
Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam
sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.
=> Independensi
Perubahan
struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang
mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan
penggunaan DBMS.
=> Sentralisasi
Data yang
terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan di dalam melakukan
bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses secara
bersama-sama akan lebiih terjamin dari pada data disimpan dalam bentuk file
atau worksheet yang tersebar.
=> Sekuritas
DBMS
memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan pada file
sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian
hak akses kepada pengguna.
Dan Keuntungan Penggunaan DBMS lainnya
adalah sebagai berikut :
=> Pengaksesan yang efisien terhadap data
DBMS menyediakan
berbagai teknik yang canggih sehingga penyimpanan dan pengambilan data
dilakukan secara efisien.
=> Keamanan
dan integritas data
Karena data
dikendalikan oleh DBMS, DBMS dapat melakukan kendala integritas terhadap data.
Segala sesuatu yang tidak sesuai dengan definisi suatu field dan
kekangan yang melekat pada field akan ditolak. Sebagai contoh, jika field
Jenis_Kelamin dinyatakan berupa P atau W, maka penyimpanan L ke field
tersebut dengan sendirinya akan ditolak oleh DBMS.
=> Administrasi
data
Jika sejumlah
pemakai berbagi data, pemusatan administrasi dapat meningkatkan perbaikan yang
sangat berarti. Dengan cara seperti ini, duplikasi atau redudansi data dapat
diminimalkan.
=> Akses
bersamaan dan pemulihan terhadap kegagalan
DBMS menyediakan
mekanisme sehingga data yang sama dapat diakses oleh sejumlah orang dalam waktu
yang sama. Selain itu, DBMS melindungi pemakai dari efek kegagalan sistem. Jika
terjadi kegagalan sistem, DBMS dapat mengembalikan data sebagaimana kondisi
saat sebelum terjadi kegagalan.
=> Waktu
pengembangan aplikasi terpendek
DBMS menawarkan
banyak fasilitas yang memudahkan dalam menyusun aplikasi sehingga waktu
pengembangan aplikasi dapat diperpendek.
Level Abstraksi Dalam DBMS
Data dalam
DBMS dapat digambarkan dalam tiga level abstraksi, yaitu konseptual, fisik, dan
eksternal. Data definition language (DDL) digunakan untuk mendefinisikan skema
eksternal dan konseptual. Semua vendor DBMS menyertakan perintah SQL untuk
menggambarkan aspek dari skema fisik. Informasi tentang skema konseptual,
eksternal dan fisik disimpan dalam katalog sistem Memiliki beberapa tinjauan
(views), skema konseptual tunggal (logical) dan skemafisik.
+ Menggambarkan
bagaimana cara user melihat data
+ Skema
konseptual mendefinisikan struktur logika
+ Skema
fisikal menggambarkan file dan indeks yang digunakan
Oke, sekian dulu posting kali ini
mengenai Sejarah dan Keuntungan DBMS (Database Management System).
Semoga berguna........
» JANGAN LUPA
LIKE N Komentarnya Yeach...
terima kasih banyak atas informasinya..
BalasHapussalam sahabat
Sama-sama Sob....
Hapussalam kenal juga
n terimakasih udah mampir...