بِŘłْŮ…ِ اللَّهِ الرَّŘْŮ…َنِ الرَّŘِŮŠŮ…
Oleh
: Abdullah Kurnain MG
Kisah
Adam dan Hawa sudah sedemikian melegenda sehingga hampir semua kita menerima begitu
saja. Meskipun banyak diantaranya yang tidak masuk akal, tidak logis, dan orang
cukup terima saja. Diantaranya yang paling sering didengar bahkan jadi mitos,
ialah bahwa Adam diciptakan dari tanah liat yang dibentuk seperti boneka.
Kemudian ditiupkan ruh, sambil diucapkan “Kun Fayakun” maka jadilah Adam
mansuia dewasa yang hidup seketika itu juga.
Setelah
itu Adam ditempatkan sendirian di surga. Dan merasa kesepian karena tidak ada teman,
maka Tuhan pun menjadikan isterinya Hawa. Caranya, Tuhan mengambil salah satu tulang
rusuk Adam. Kepada tulang rusuk itu Tuhan mengucapkan kata yang sama, maka jadilah
Hawa sebagai manusia dewasa yang hidup di dalam surga.
Adam
dan Hawa bahagia dan damai, tetapi iblis (setan) merasa dengki, Adam dan Hawa digodanya,
sampai lupa, dan melanggar larangan Tuhan dan Adam dan Hawa diturunkan ke bumi.
Konon yang mula-mula makan buah Khuldi ialah Hawa. Sehingga timbullah mitos (kepercayaan)
bahwa perempuanlah yang sering membuat pria (suami) menjadi suka berbuat nekad
(tidak baik). Demikianlah cuplikan cerita dalam buku “Ternyata Adam Dilahirkan”,
oleh ustadz Agus Mustofa.
Siapa
Adam dan Hawa ?
Perjalanan
sejarah manusia memang unik dan masih menyimpan berbagai misteri, dalam artian para
pakar, baik ilmuan agama atau lainnya. Apalagi kalau dihubungkan dengan
beberapa pemikir modern sekarang ini diantaranya Agus Mustofa dalam bukunya
“Ternyata Adam Dilahirkan”. Selain itu Nazwar Syamsu dalam bukunya “Al-Qur’an
Dasar Tanya Jawab Ilmiah”. Kedua pemikir modern ini bertolak belakang
pendapatnya tentang Adan dan Hawa. Menurut Nazwar Syamsu berdasarkan surat
Al-Baqarah ayat 35 yang artinya “dan kami
katakan, wahai Adam tinggallah bersama isterimu dalam kebun itu dan makanlah
daripadanya sepuas apa saja apa yang kamu mau. Tetapi janganlah kamu berdua
mendekati pohon pertumbuhan ini (syajarah) nanti jadilah kamu orang yang dzalim”.
Menurut
Nazwar Syamsu, justru Hawa-lah yang merupakan manusia pertama yang melahirkan Adam
dan yang kemudian menjadi suaminya. Diakui oleh penulis buku tersebut memang
tidak ada ayat suci yang menjelaskan secara jelas bila dan dengan siapa Adam
dikawinkan sehingga Dia dikatakan telah beristeri. Tetapi orang akan mengetahui
secara terang jika sama-sama memperhatikan ayat 3/59, ayat 2/38, 7/189. 13/38
dan ayat 25/50. Semua ayat suci tersebut jalin berjalin, saling menambah yang
mengisyaratkan tentang sajarah manusia pertama disetiap planet, sebagaimana
yang dimaksud dengan suami istri yang terkandung dalam ayat 2/35 ini.
Lebih
jauh ia menyatakan bahwa di planet Muntaha (langit yang ke tujuh) Adam dilarang
mendekati istrinya karena ia harus berketurunan di bumi sebagai yang dimaksud
ayat 2/30. Dalam hal pohon larangan ini, Nazwar Syamsu mengartikan dengan arti
kiasan larangan mendekati “pertumbuhan”. Menurut dia istilah sajarah biasa
dalam Al-Qur’an berarti pertumbuhan sebagai yang tercantum dalam ayat 2/35,
7/19. 14/24, 17/60, 23/20, 24/35, 37/62, 37/64, 37/146 dan 56/72 dalam ayat-ayat
ini kata syajarah bukan berarti pohon yang selama ini dipercaya orang (oleh
sebagian umat Islam). Sedangkan kata pohon dalam Al-Qur’an dipakai kata sajaru
sebagai yang tercantum pada ayat 16/10, 27/60, 36/80 dan 56/52.
Hanya
saja apa yang semestinya tidak terjadi, terjadi juga. Setelah keduanya
diperdaya oleh setan (iblis) yang dimulai oleh sang istri. Dengan membandingkan
maksud ayat 2/36 dan 23/50 akan dikertahui bahwa manusia di setiap planet
dimulai dengan seorang wanita yang melahirkan anak lelaki tanpa bapa. Dan dari
kedua orang tersebut itulah berkembang manusia ramai sampai sekarang ini
khususnya di planet bumi ini. Yang menarik lagi sekitar Adam dan Hawa ini
banyak cerita dongeng yang mengatakan bahwa Adam diperdaya oleh iblis yang
menjelma menjadi ular atau Hawa dilahirkan dari tulang rusuk Adam dan
lain-lain, yang merupakan ajaran yang bersumberkan bible, genesis 2 : 21,
kejadian 2:21, 2:22 dan 3:20.
Mausia
pertama bukan Adam? Pendapat di atas kita baca pada buku “Ternyata Adam Dilahirkan”
karya Agus Mustofa pada halaman 222. Menurut dia Adam adalah generasi kesekian
setelah jutaan tahun munculnya spesis manusia di planet biru ini pendapatnya berdasarkan
QS. Al-A’raf (7) : 11 sayangnya katanya, dalam kitab terjemahan bahasa Indonesia
kata “kum” ditafsiri sebagai Adam. Padahal kata kum bermakna jamak (kalian semua).
Dari
dua ayat di atas penulis buku tersebut berkesimpulan bahwa Allah terlebih
dahulu menciptakan bangsa manusia di muka bumi dengan segala sumber
penghidupannya. Dan kemudian, memilih salah satu diantaranya sebagai khalifah
di bumi. Dialah Adam (Nabi Adam AS). Hal ini ditandai dengan perintah kepada
malaikat untuk bersujud atau menghormat kepada Adam lihat QS. Al Baqarah (2) :
30.
Penjelasan
lain menurut penulis yang memperkuat tentang keterangan diatas ialah sanggahan para
malaikat yang disampaikan kepada Allah, tentang akan terjadinya kerusakan di
muka bumi. Ini mengandung maksud bawa malaikat memang menyaksikan kerusakan di
muka bumi. Ini mengandung maksud bahwa malaikat memang menyaksikan kerusakan di
muka bumi sebelum Adam dijadikan khalifah. Tetapi, karena ada rahasia Allah
dibalik penciptaan Adam tersebut sedangkan para malaikat tidak mengetahuinya.
Mereka (malaikat) akhirnya pasrah dan bersujud (hormat) kepada Adam. Kata
malaikat dalam Al-Qur’an yang artinya, “Maha suci Engkau ya Allah kami hanya
mengetahui apa yang Engkau beritahukan kepada kami….
Kesimpulan.
Dari
dua sumber buku di atas, bagaimana kita menyikapinya? Bagi kita (penulis, lebih
cenderung kepada pendapat Nazwar Syamsu yang berpendapat bahwa Adam dan
istrinya Hawa dulunya tinggal di surga, yang dalam surat An Najm dinyatakan
bahwa di Sidratil Muntaha di sisinya (di sana) terdapat surga tempat tinggal.
Di sanalah Adam dan Hawa tinggal sebelum diturunkan ke bumi karena melanggar
larangan Allah. Di sisi lain ada juga yang berpendapat, bahwa Adam dan Hawa
memang benar-benar memakan buah Khuldi (buah larangan), yang setelah memakan
buah tersebut keduanya lupa akan larangan Allah yang tentu saja setelah dibujuk
rayu setan (iblis). Wallahu’alam.
Semoga bermanfaat.....!!
» JANGAN LUPA LIKE N
Komentarnya Yeach...