Menurut Kieso
(2005) laporan laba rugi (income statement) adalah laporan yang mengukur
keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu, menyediakan
informasi yang diperlukan oleh para investor dan kreditor untuk memprediksikan
jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian dari arus kas masa depan. Laporan
laba rugi merupakan bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menyajikan unsurunsur pendapatan
dan biaya perusahaan sehingga menghasilkan laba atau rugi bersih.
Laporan labarugi merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja dari suatu perusahaan
selama suatu periode tertentu. Informasi tentang kinerja suatu perusahaan
terutama tentang profitabilitas, dibutuhkan untuk mengambil keputusan tentang
sumber ekonomi yang akan dikelola oleh suatu perusahaan di masa yang akan
datang. Informasi tersebut juga seringkali digunakan untuk memperkirakan
kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan kas dan aktiva yang disamakan
dengan kas di masa yang akan datang (PSAK No. 25).
Penyusunan
laporan laba rugi ada dua bentuk, yaitu :
1.
Bentuk
single step, atau biasa disebut dengan bentuk langsung.
Dalam
bentuk single step, pendapatan dikurangkan dengan biaya untuk menghitung
laba bersih atau rugi bersih. Jadi, hanya ada dua pengelompokkan, yaitu
pendapatan dan biaya. Dalam mempertemukan unsur pendapatan dan biaya hanya
dilakukan satu tahap, dimana seluruh pendapatan darimanapun asalnya dijumlahkan
terlebih dahulu untuk menghasilkan total pendapatan dalam suatu periode. Begitu
pula dengan unsur-unsur biaya, seluruh biaya dijumlahkan tanpa menunjukkan
apakah biaya itu terjadi dalam rangka usaha pokok atau diluar usaha pokok untuk
menghasilkan total biaya dalam suatu periode.
2.
Bentuk
multiple step, atau biasa disebut dengan bentuk bertahap.
Dalam
bentuk multiple step, unsur-unsur pendapatan dan biaya diklasifikasikan
menurut sumbernya, dalam kaitannya dengan kegiatan atau usaha pokok perusahaan.
Secara umum laporan laba rugi bentuk bertahap menunjukkan adanya pemisahan
hasil usaha (laba rugi) menurut sumbernya, misalnya pemisahan dari sumber
aktivitas operasi dan non operasi perusahaan. Kemudian biaya juga
diklasifikasikan berdasarkan fungsi-fungsi pokok perusahaan, misalnya fungsi
pembelian, penjualan, produksi dan administrasi. Penyajian dalam bentuk ini,
memungkinkan pemakai membandingkan secara langsung biaya berjalan dengan biaya tahun
sebelumnya serta biaya antar kegiatan atau fungsi dalam tahun yang sama.
Bagi
internal perusahaan khususnya manajemen, laporan laba rugi dapat menjadi
informasi untuk menilai sampai seberapa jauh efisiensi biaya dan laba yang
dapat dicapai oleh perusahaan atas kinerja yang telah dilakukan. Oleh karena itu,
selanjutnya hal ini dapat dijadikan motivasi bagi manajerial dan seluruh karyawan
untuk terus berkinerja lebih baik lagi. Laporan laba rugi dapat digunakan untuk
membantu pemakai laporan keuangan memprediksi arus kas masa depan. Seperti yang
dijelaskan oleh Kieso (2005), informasi laba rugi dapat digunakan oleh investor
dan kreditor untuk :
- Mengevaluasi kinerja masa lampau perusahaan. Dengan memeriksa pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya, maka pemakai laporan laba rugi dapat menilai kinerja perusahaan dan membandingkannya dengan perusahaan pesaing.
- Menyediakan basis untuk memprediksi kinerja di masa yang akan datang. Informasi kinerja masa lampau dapat digunakan dalam menentukan trend penting yang menyediakan informasi kinerja masa mendatang.
- Membantu menilai risiko atau ketidakpastian dari arus kas masa mendatang. Komponen-komponen dalam informasi laba, seperti pendapatan, biaya, laba, dan rugi menggambarkan hubungan diantara komponen tersebut dan dapat digunakan untuk menilai risiko pada tingkat tertentu suatu arus kas di masa mendatang.
Para
pemakai laporan laba rugi perlu menyadari keterbatasan tertentu dari informasi
yang terdapat dalam laporan laba rugi yang akan mengurangi manfaat dari laporan
ini untuk meramalkan jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan.
Beberapa keterbatasan tersebut diantaranya adalah (Kieso, 2005) :
- Laporan laba rugi tidak memuat banyak pos yang memberi kontribusi terhadap pertumbuhan dan kesehatan perusahaan secara umum.
- Angka laba seringkali dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan.
- Ukuran laba merupakan subjek estimasi.