Oleh Sheikh Muhammad Jamil Zainu
Ketahuilah
wahai saudaraku se-Islam, bahwa Allah mewajibkan atas kita berpuasa sebagai
ibadah bagi-Nya, dan agar puasa kita menjadi sempurna dan bermanfaat, maka
hendaknya kita melakukan hal-hal berikut ini :
1. Jagalah Shalat
Kita.
Diantara
orang-orang yang berpuasa ada orang yang menelantarkan shalat padahal shalat
merupakan tiangnya agama dan meninggalkannya termasuk kekufuran.
Latihlah
anak-anak kita untuk berpuasa kapan saja mereka mampu dan hendaknya kita
berhati-hati dari berbuka (membatalkan puasa) di bulan Ramadhan tanpa ada
udzur.
Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam pernah melihat di
dalam mimpinya sebuah kaum “yang digantung terbalik dengan kepada di bawah,
mulut-mulut mereka robek dan dari mulut mereka darah bercucuran.
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam berkata:
”Siapakah mereka ini?” (Malaikat) menjawab, ”Mereka adalah orang yang berbuka
sebelum halal puasa mereka.” [Sebelum halal puasa mereka yaitu sebelum waktu
berbuka]. (dishahihkah
al-Hakim dan disepakati oleh adz-Dzahabi).
Barangsiapa
yang membatalkan puasanya sehari dengan sengaja maka wajib atasnya menggantinya
dan bertaubat.
3. Berhati-Hatilah
Dari Berbuka Puasa Di Hadapan Manusia,
Hal ini
merupakan implementasi terhadap sabda Nabi shallahu alaihi wasallam,
كُلُّ أُمَّتِيْ مُعَافىً إِلاَّ
المُجاَهِرِيْنَ
”Seluruh umatku terampuni kecuali mujahirin (orang yang menampakkan
kemaksiatan).” (Muttafaq ’alayhi).
Ath-Thibi berkata, ”Setiap umatku diampuni dari ghibah kecuali
orang-orang yang menampakkan (dosa). Membatalkan puasa adalah suatu keberanian
atas Alloh, meremehkan Islam dan kelancangan terhadap manusia. Ketahuilah
barangsiapa yang tidak berpuasa maka tidak ada ied atasnya, karena ied itu
adalah suatu kegembiraan besar dengan menyempurnakan puasa dan diterimanya
ibadah.”
4. Jadilah Orang
Yang Berakhlak Baik, Jauhilah Kekufuran Dan Mencela Agama Serta Mu`Amalah Yang
Buruk Terhadap Manusia, Berhujjah Dengan Puasa Anda.
Puasa itu
mendidik jiwa dan tidak memperburuk akhlak. Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam
bersabda :
إِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ
فَلاَ يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ
إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ
”Apabila salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah
mengumpat (yarfuts) dan jangan pula membentak-bentak (yaskhob). Apabila ada
seorang yang mencela atau menganiayanya, maka katakanlah, “Sesungguhnya aku
seorang yang sedang berpuasa.” (Muttafaq ’alayhi).
[mengumpat :
mengucapkan kata kotor, membentak : mengangkat suara].
5. Menjaga Lisan
Dari Ghibah (Menggunjing), Berdusta Dan Selainnya.
Nabi
Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ
وَعَمِلَ بِهِ فَلَيْسَ للهِ حَاجَةً فِى أَنْ يَدَعْ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
”Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta atau melakukan
kedustaan, maka Alloh tidak butuh akan (puasanya yang) meninggalkan makan dan
minum.” (HR Bukhari)
Dan sabda
beliau,
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ
صِيَمِهِ إِلاَّ الظَّمَأ
”Betapa banyak orang yang berpuasa, namun dia tidaklah mendapatkan dari
puasanya melainkan hanya dahaga.” [Shahih, HR ad-Darimi].
6. Tambah Pengetahuan
Kita Tentang Islam.
Bacalah
artikel seputar masalah puasa dan selainnya, supaya kita dapat mengetahui
hukum-hukum seputar puasa sehingga kita dapat mengetahui bahwa makan dan minum
karena lupa tidaklah membatalkan puasa, jinabah (berkumpul dengan isteri atau
mimpi) pada malam hari tidaklah mencegah puasa, walaupun yang wajib adalah
menghilangkan junub-nya untuk berthoharoh dan sholat.
Semoga
bermanfaat dan dapat memberikan kita pengetahuan lebih sehingga kita lebih
dekat dengan kebaikan dan selalu dijalan ALLAH SWT.
Sumber : Irfan
Nugroho