Amalan ini
banyak sekali, baik itu berupa Doa maupun yang lainnya. Namun bang vandawablog akan menyebutkan sepuluh amalan terpenting yang dapat
menyelamatkan diri dari azab yang dahsyat, dan mengamankan dari peristiwa hari
kiamat yang paling menakutkan, yaitu:
Pertama:
“Barangsiapa yang membaca surat Yusuf setiap hari atau setiap malam, Allah akan membangkitkan ia pada hari kiamat, wajahnya indah seperti keindahan wajah Yusuf (sa), dan tidak akan tertimpa oleh hal yang menakutkan pada hari kiamat.” (Tsawabul a’mal Syeikh Shaduq: 133)
“Barangsiapa yang membaca surat Yusuf setiap hari atau setiap malam, Allah akan membangkitkan ia pada hari kiamat, wajahnya indah seperti keindahan wajah Yusuf (sa), dan tidak akan tertimpa oleh hal yang menakutkan pada hari kiamat.” (Tsawabul a’mal Syeikh Shaduq: 133)
Imam Muhammad
Al-Baqir (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Ad-Dukhkhan dalam
shalat-shalat fardhunya dan shalat-shalat sunnah nafilahnya, Allah akan
membangkitkannya sebagai orang yang mendapat keamanan pada hari kiamat,
menaunginya di bawah naungan arasy-Nya, menghisabnya dengan hisab yang mudah,
dan diberikan padanya catatan amalnya di tangan kanannya.” (Tawabul a’mal: 141)
Imam Ja’far
Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Ahqaf setiap malam
atau setiap Jum’at, Allah tidak akan menimpakan kepadanya ketakutan dalam
kehidupan dunia, dan memberi keamanan padanya dari hal-hal yang menakutkan pada
hari kiamat insya Allah.” (Tawabul a’mal: 141)
Imam Ja’far
Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Ashr dalam
shalat-shalat sunnah nafilahnya, Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat
sebagai orang yang wajahnya bercahaya, tersenyum dan berbahagia sampai ia masuk
ke surga.” (Tawabul a’mal: 153)
Kedua:
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa): “Barangsiapa yang membagiakan orang yang sudah tua dalam Islam, Allah akan memberi keamanan kepadanya dari hal yang menakutkan pada hari kiamat.” (Al-Kafi 2: 658, hadis ke 3).
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa): “Barangsiapa yang membagiakan orang yang sudah tua dalam Islam, Allah akan memberi keamanan kepadanya dari hal yang menakutkan pada hari kiamat.” (Al-Kafi 2: 658, hadis ke 3).
Ketiga:
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang mati dalam perjalanan ke Mekkah, pergi atau pulang, Allah akan memberi keamanan padanya dari ketakutan yang paling besar pada hari kiamat.” (Biharul Anwar 7: 302, hadis ke 55)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang mati dalam perjalanan ke Mekkah, pergi atau pulang, Allah akan memberi keamanan padanya dari ketakutan yang paling besar pada hari kiamat.” (Biharul Anwar 7: 302, hadis ke 55)
Imam Ja’far
Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barngsiapa yang mati di salah satu tempat yang mulia
(Mekkah atau Madinah), Allah akan membangkitkannya (pada hari kiamat) sebagai
orang yang memperoleh keamanan.” (Al-Faqih 2: 147, hadis ke 65)
Keempat:
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: ” Barangsiapa yang dimakamkan di tanah haram (tanah suci), ia akan diamankan dari ketakutan yang paling besar.” (Biharul Anwar 7: 302, hadis ke 54)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: ” Barangsiapa yang dimakamkan di tanah haram (tanah suci), ia akan diamankan dari ketakutan yang paling besar.” (Biharul Anwar 7: 302, hadis ke 54)
Kelima:
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang melihat suatu yang keji atau yang menimbukan syahwat lalu ia menghindarinya karena takut kepada Allah azza wa jalla, Allah mengharamkan atasnya api neraka, dan memberi keamanan padanya dari ketakutan yang paling besar.” (Al-Bihar 7: 303, hadis ke 60)
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang melihat suatu yang keji atau yang menimbukan syahwat lalu ia menghindarinya karena takut kepada Allah azza wa jalla, Allah mengharamkan atasnya api neraka, dan memberi keamanan padanya dari ketakutan yang paling besar.” (Al-Bihar 7: 303, hadis ke 60)
Keenam:
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membenci dirinya tanpa membenci orang lain, Allah akan mengamankan dirinya dari ketakutan yang paling besar pada hari kiamat.” (Al-Bihar 7: 302)
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membenci dirinya tanpa membenci orang lain, Allah akan mengamankan dirinya dari ketakutan yang paling besar pada hari kiamat.” (Al-Bihar 7: 302)
Ketujuh:
Syeikh Ali
bin Ibrahim Al-Qumi meriwayatkan bahwa Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Barangsiapa
yang menahan amarahnya sementara ia mampu melakukannya, Allah akan memenuhi
hatinya dengan keamanan dan keimanan pada hari kiamat.” (Al-Bihar 71: 410,
hadis ke 24)
Kedelapan:
Allah swt
berfirman:
مَنْ جاء بالحسنة فله خير منها وهم
مِنْ فزع يومئذ آمنون
“Barangsiapa
yang membawa kebaikan, ia akan memperoleh (balasan) yang lebih baik
daripadanya, dan mereka adalah orang-orang yang aman tenteram dari ketakutan yang
dahsyat pada hari itu.” (An-Naml/27: 89).
Yakni: Orang
yang datang pada hari kiamat dengan membawa kebaikan, ia akan memperoleh
kebaikan yang lebih daripadanya. (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 4: 104). Dan ia akan
mendapatkan pengamanan dari hal yang menakutkan pada hari itu.
Imam Ali bin
Abi Thalib (sa) berkata:”(yang dimaksud dengan) kebaikan itu adalah pengenalan
terhadap wilayah dan kecintaan kepada Ahlul bait.”
Kesembilan:
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
مَنْ أغاث أخاه المؤمن اللهفان
اللهثان عند جهده فنفس كربته وأعانه على نجاح حاجته كانت له بذلك عند الله اثنتان
وسبعون رحمة من الله يجعل له منها واحدة يصلح بها معيشته ويدّخر له احدى وسبعين
رحمة لأَفزاعِ يوم القيامة وأهواله وأهواله
“Barangsiapa
yang memberi pertolongan kepada saudaranya yang mukmin, yang sedang sedih,
sangat kehausan dan sangat membutuhkan, ia akan dihilangkan dukanya, dan akan
diberi pertolongan untuk memperoleh hajatnya, dan di sisi Allah ia akan
memperoleh tujuh puluh dua rahmat dari Allah, yang antara lain diberi
kemaslahatan dalam hidupnya, dan yang tujuh puluh satu rahmat akan disimpan,
sehingga pada hari kiamat ia diselamatkan dari ketakutan dan segala
goncangannya.” (Al-Bihar 7: 299, hadis ke 49)
Syeikh Abbas
Al-Qumi mengatakan: Banyak sekali riwayat-riwayat hadis tentang pahala dan
pembalasan bagi orang yang memenuhi kebutuhan saudaranya dalam agama, antara
lain:
Imam
Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
مَنْ مشى في حاجة أخيه المسلم أظلَّه
الله بخمسة وسبعين ألف ملكولم يرفع قدماً إلاّ كتب الله له حسنة، وحطَّ عنه بها
سيئة، ويرفع له بها درجة، فاذا فرغ من حاجته كتب الله عزّ وجلّ له بها اجر حاج
ومعتمر
“Barangsiapa
yang pergi untuk memenuhi kebutuhan saudaranya yang muslim, Allah akan
menaunginya dengan tujuh puluh lima ribu malaikat, dan ia tidak melangkahkan
satu langkah kakinya kecuali Allah mencatat baginya satu kebaikan, menghapus
satu kesalahan, dan mengangkat baginya satu derajat. Jika ia telah selesai
menolongnya, Allah mencatat baginya pahala seperti pahala orang yang melakukan
haji dan umrah.” (Al-Kafi 2: 197, hadis ke 3)
Imam Ja’far
Ash-Shadiq (sa) berkata:
لَقَضاءُ حاجة امرئ مؤمن أفضل من حجّة
وحجّة وحجّة حتّى عدَّ عشر حجج
“Sungguh
memenuhi hajat orang yang beriman lebih utama daripada haji, haji dan haji,
sampai sepuluh kali haji.” (Al-Bihar 74: 384, hadis ke 4)
Dalam suatu
riwayat dikatakan: Ada seorang ahli ibadah dari kalangan Bani Israil, setiap
sesudah
melakukan ibadah ia pergi untuk memenuhi kebutuhan manusia, ia memberi
pertolongan, yang membawa kemaslahatan kepada mereka. (Al-Kafi 2: 199)
Rasulullah
saw melihat suatu tulisan di pintu surga yang kedua:
“Tiada Tuhan
kecuali Allah, Muhammad utusan Allah, Ali waliyullah, setiap sesuatu mempunyai
kekuatan, dan kekuatan kebahagiaan di akhirat ada empat hal: mengusap kepala
anak-anak yatim, menyayangi janda-janda, memenuhi kebutuhan kaum muslimin, dan
mengentaskan orang-orang fakir dan miskin.” (Al-Mustadrak syeikh An-Nuri 2:
474, hadis ke 2501)
Oleh karena
itu, para ulama dan pemuka agama sangat besar perhatiannya untuk memenuhi
kebutuhan kaum mukminin. Dan banyak sekali kisah-kisah tentangnya yang tidak
kami sebutkan di sini.
Kesepuluh:
Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata:
Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata:
مَنْ أتى قبر أخيه ثمّ وضع يده على
القبر وقرأ انا انزلناه في ليلة القدر سبع مرّات أمِنَ يوم الفزع الأكبر
“Barangsiapa
yang berziarah ke kuburan saudaranya, kemudian meletakkan tangannya ke
kuburnya, dan membaca surat Al-Qadar tujuh kali, ia akan memperoleh keamanan
pada hari yang paling menakutkan.” (Al-Bihar 7: 302; Al-Kafi 3: 229)
Syeikh Abbas
Al-Qumi mengatakan: Menghadap ke kiblat sambil meletakkan tangan ke kuburan.
Adapun yang dimaksud dengan keamanan pada hari yang paling menakutkan dalam
riwayat itu adalah bagi orang yang membacanya, sebagaimana nampak dalam
lahiriyah tek riwayat tersebut. Dalam riwayat yang lain disebutkan juga bagi penghuni
kubur yang diziarahi.
Syeikh Abbas
Al-Qumi pernah melihat dalam Majmu’ah Syeikh yang mulia Abu Abdillah bin Makki
Al-Amili, yang terkenal dengan sebutan Syeikh Asy-Syahid. Ia berziarah ke
kuburan gurunya Syeikh yang mulia Ayatullah Allamah Al-Hilli (ra), ia berkata:
Aku meriwayatkan dari penghuni kubur ini, dan ia meriwayatkan dari ayahnya dengan sanad yang bersambung kepada Imam Ali Ar-Ridha (sa): “Barangsiapa yang berziarah ke kuburan saudaranya, dan membaca surat Al-Qadar, kemudian berdoa:
Aku meriwayatkan dari penghuni kubur ini, dan ia meriwayatkan dari ayahnya dengan sanad yang bersambung kepada Imam Ali Ar-Ridha (sa): “Barangsiapa yang berziarah ke kuburan saudaranya, dan membaca surat Al-Qadar, kemudian berdoa:
اللّهمّ جاف الأرض عَنْ جنوبهم، وصاعد
إليهم أرواحهم، وزدهم منك رضواناً، وأسكن إليهم مِنْ رحمتك ماتصل به وحدتهم وتؤنس
وحشتهم انَّك على كل شيء قدير
Ya Allah,
luaskan kuburan mereka, muliakan arwah mereka, tambahkan untuk mereka ridha-Mu,
karuniakan pada mereka kedamaian dari rahmat-Mu yang menyambungkan kesendirian
mereka, dan menghibur kesepian mereka, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas
segala sesuatu,
maka orang
yang membacanya dan juga penghuni kubur (yang diziarahi) akan diamankan dari
ketakutan yang paling besar.” (Al-Bihar, jld 102: 300, hadis ke 26)
(Disarikan
dari kitab Manâzilul âkhirah, syeikh Abbas Al-Qumi)
Doa tersebut
adalah salah satu bagian Adab dan doa ziarah kubur, insya Allah kami akan
mempostingnya secara lebih lengkap.
Semoga bermanfaat buat agan semua dan jangan lupa like ya.......
Sumber:
di sarikan dari Al-Mughny 2/432-433. Wal ‘Ilmu’Indallah Penulis: Al Ustadz Abu
Muhammad Dzulqarnain, http://an-nashihah.com/ , http://qurandansunnah.wordpress.com, http://syamsuri149.wordpress.com