Virus Brontok
Sebenarnya virus Brontok sudah berkembang dan dirilis berkali-kali. Penulis tidak ingat virus Brontok yang diujicoba ketika tulisan ini dibuat versi berapa. Yang jelas ciri-ciri dan cara kerja virus yang diujicoba ini dijelaskan berikut ini :
= Memanfaatkan ekstensi EXE, COM, PIF, SCR untuk duplikasi virus
= Ukuran file 45KB (45.344 byte)
= Dibuat tanggal 16 Januari 2006, jam 09:10
= Memperlambat computer
= Menghilangkan menu Folder Options
= Memanipulasi setting Folder Options sehingga file hidden tidak ditampilkan
= Menyembunyikan ekstensi file pada Windows Explorer
= Membuat file EMPTY.PIF (duplikat virus) di Start > Programs > StartUp
= Restart komputer jika user mencoba menjalankan program-program: REGEDIT.EXE, CMD.EXE (Command Prompt),
= Membuat jadwal periodik (Scheduled Task) bernama At1 dan At2, lihat di Control Panel > Scheduled Tasks
= Membuat duplikasi virus:
Banyak file duplikasi yang namanya diacak dengan nama-nama seperti: br6657on.exe, csrss.exe, inetinfo.exe, lsass.exe, services.exe, smss.exe, svchost.exe, winlogon.exe, 11496-NendangBro.com, Empty.pif, DXBLAK.exe, cmd-bro-nmx.exe.
•File screen saver (.SCR) di folder C:\Windows\System32 dengan nama misalnya “kecrut’s Settings.SCR”, di mana kecrut adalah nama user yang terdaftar dalam User Accounts (Control Panel > User Accounts)
•EMPTY.PIF di Start > Programs > StartUp
•Di Folder C:\Windows\ShellNew
= Dibuat menggunakan program Visual Basic 6.0
= Virus tetap bekerja di Safe Mode
b.Cara Mengatasinya
= Catat ukuran dan tanggal file virus yang sudah menular di berbagai folder. Jika tidak ketemu, klik kanan file EMPTY.PIF di Start ® Programs ® Startup, klik Properties, lihat ukuran dan tanggalnya.
= Booting ulang menggunakan StartUp Disk Windows 98 (walah… harus buat StartUp 98)
= Setelah berhasil masuk ke Command Prompt 98:
-Masuk ke folder Windows (C:\Windows), cari file .EXE yang ukuran dan tanggalnya sama dengan file virusnya. File ini hidden, gunakan perintah “DIR *.EXE /A”.
-Non-aktifkan atribut hidden pada file tersebut, kemudian ubah ekstensi file tersebut menjadi ekstensi lain misalnya “.DEL”. Jika file ini ternyata bukan file virus, nanti bisa dikembalikan ke nama aslinya.
(Misal nama filenya “SEMBAK~1.EXE”:)
ATTRIB –R –H –S SEMBAK~1.EXE
REN SEMBAK~1.EXE SEMBAK~1.DEL
-Masuk ke folder C:\Documents and Settings, ubah semua folder yang namanya sama dengan nama-nama user yang terdaftar dalam User Accounts. Nama yang panjang biasanya terpotong menjadi enam karakter ditambah karakter “~” dan karakter angka, misal “Soepardjono” akan menjadi “SOEPAR~1″. Jika nama folder mengandung titik, folder tersebut akan memiliki ekstensi. Gunakan perintah “DIR /AD” untuk melihat nama-nama folder di dalamnya.
Contoh:
C:\WINDOWS>CD ..
C:\>CD DOCUME~1 atau CD “Documents and Settings”
C:\DOCUME~1>DIR /AD
(Daftar nama folder ditampilkan)
C:\DOCUME~1>REN SOEPAR~1 SUPAR
C:\DOCUME~1>REN MASYUS~1.YES MASYUS.TOK
-Masuk ke folder C:\Windows\ShellNew, ubah ekstensi file .EXE yang tanggal dan ukurannya sama dengan tanggal dan ukuran file virus. File ini hidden, gunakan perintah “DIR *.*/A”. Sebelum dihapus, atribut hidden-nya harus dinonaktifkan dulu:
(Misal nama filenya bbm-ypmmngnc.exe)
ATTRIB –R –H –S BBM-Y~1.EXE
REN BBM-Y~1.EXE BBM-Y~1.DEL
-Keluarkan disket startup dari floppy drive, kemudian restart.
-Jika langkah-langkah di atas berhasil, setelah booting akan muncul pesan “Windows cannot find … ” diikuti nama salah satu virus yang ngendon di sistem.
-Hapus At1 dan At2 di Control Panel ® Scheduled Tasks. Dua file ini adalah file penjadwal aktifnya virus.
-Jalankan Windows Explorer. Klik menu View ® Details supaya Windows Explorer menampilkan atribut file secara detail (nama, ukuran, ekstensi, tipe).
Sampai di sini, Folder Options di Windows Explorer sudah muncul, CMD.EXE (Command Prompt) sudah dapat dijalankan, REGEDIT juga sudah dapat dijalankan.
-Klik Tools ® Folder Options, kemudian lakukan konfigurasi berikut:
oAktifkan “Show hidden files and folders” supaya file hidden tetap terlihat.
oNon-aktifkan “Hide extensions for known file types” supaya ekstensi setiap file ditampilkan.
oNon-aktifkan “Hide protected operating system files (Recommended)” supaya file C:\AUTOEXEC.BAT dapat dilihat.
oKlik tombol “Apply to All Folders”, supaya setting di atas diberlakukan untuk setiap folder, bukan hanya untuk folder yang sekarang dibuka.
-Saatnya mencari sisa-sisa file virus yang masih ada di sistem Gunakan fasilitas Search, dan pada kategori pilihan More advanced options, aktifkan pilihan Search system folders, Search hidden files and folders, dan Search subfolders.
oMulai mencari dari folder yang namanya sama dengan nama-nama user di dalam folder C:\Documents and Settings:
-Masukkan kata kunci pencarian nama file: “*.EXE”, kemudian klik Search.
-Tunggu hingga proses search selesai! Kemudian urutkan hasil pencarian berdasarkan ukuran (View ® Arrange Icons by ® Size), atau klik kolom “Size” pada tampilan daftar file. Dengan cara ini semua file yang sama ukurannya akan mengelompok.
-Jika terdapat file yang tidak diragukan lagi sebagai virus, hapus saja. Perhatikan ikon, ukuran dan tanggalnya.
-Ulangi lagi langkah pencarian dari awal, tetapi menggunakan kata kunci “*.COM”, kemudian “*.PIF”, dan “*.SCR”.
oLakukan juga pencarian di folder C:\Windows.
-Klik kanan file C:\AUTOEXEC.BAT, kemudian klik Edit. Hapus baris pertama yang bertulisan “PAUSE”, kemudian simpan kembali.
-Jalankan REGEDIT, kemudian lakukan langkah-langkah berikut:
oMasuk ke key Run
HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run
Jika terdapat value yang datanya menunjuk ke file-file virus, hapus value tersebut. Jika tidak yakin value tersebut dibuat oleh virus, sebaiknya data tersebut diekspor dulu dengan mengklik menu File ® Export… . Jika ternyata value tersebut ternyata bukan buatan virus, nanti file hasil ekspor tinggal diklik dua kali untuk mengembalikan seperti semula.
Cari juga value serupa di key Run di lokasi-lokasi lain. Jika tidak tahu lokasi lain untuk key Run, gunakan fasilitas Find (Edit ® Find…) untuk mencari key “Run”.
Contoh value yang mesti dihapus:
# Value bernama Bron-Spizaetus, datanya kosong (tidak ada datanya).
# Value bernama Bron-Spizaetus, yang berisi data “C:\WINDOWS\ShellNew\bbm ypmmngnc.exe”
oMasuk ke key Winlogon
HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon
# Jika terdapat value Shell yang datanya “Explorer.exe” diikuti nama file virus
(contoh: Explorer.exe “C:\WINDOWS\sembako-cnzjmng.exe”), ubah sehingga datanya hanya “Explorer.exe” saja.
# Virus jenis lain mungkin akan mengubah data untuk value Userinit. Biasanya
value ini berisi data “C:\WINDOWS\system32\userinit.exe,”.
-Sampai di sini, jika berhasil, sistem sudah bersih dari virus. Meskipun versi lain mungkin menambahkan strategi baru. Di folder-folder selain folder sistem (mungkin juga di drive lain), kemungkinan masih ada duplikasi virus, tetapi tidak aktif. Cari semua file .EXE dan hapus semua yang diyakini sebagai virus (perhatikan ciri-cirinya!). Mungkin juga perkembangan ke depan virus ini menular dengan ekstensi .SCR, .COM, .PIF.
-Restart ulang. Jika proses selanjutnya kembali normal berarti proses pembersihan virus berhasil.
oFolder-folder di C:\Documents and Settings yang tadinya di-rename, mungkin masih menyimpan data-data dokumen penting. Cari folder dokumen di dalamnya (biasanya setiap user dibuatkan satu folder dokumen) dan selamatkan data-data di dalamnya. Di folder ini akan muncul nama-nama folder baru untuk menyimpan setting dan data masing-masing user. Pindahkan data-data tersebut di folder user yang baru ini.
oFile-file yang ekstensinya telah diubah (menjadi *.DEL) dapat dihapus jika proses pembersihan berhasil.