Perintah Assembler | Pengenalan Bahasa Rakitan

Berikut ini merupakan perintah-perintah assembler atau asembly yang terdapat pada bahasa rakitan :
¨   Mov
Perintah untuk mengisi, memindahkan, memperbaharui isi suatu register, variabel ataupun suatu lokasi memori.

Penulisan perintah:

MOV [operand A],[operand B]


Dengan ketentuan operand A merupakan register, variabel, lokasi memori dan ketentuan isi operand B berupa register, variabel, lokasi memori ataupun bilangan.

Operand B merupakan bilangan asal yang akan diisikan ke operand A, dengan kata lain operand A merupakan tujuan pengisian atau penduplikatan dari operand B.


Contoh:

MOV AH, AL

Operand A dari perintah diatas adalah register AH
Operand B dari perintah diatas adalah register AL
Hal yang dilakukan dari perintah diatas adalah menduplikatkan isi register AL ke register AH

MOV AH,02

Operand A dari perintah diatas adalah register AH
Operand B dari perintah diatas adalah bilangan 02
Hal yang dilakukan dari perintah diatas adalah memasukkan 02 ke register AH

¨   Int (Interrupt)
Perintah Int (Interrupt) mempunyai cara kerja yang sama dengan perintah GOSUB pada BASIC, hanya pada Int, subrotine yang akan dipaggil sudah tersedia pada memori komputer.
Subrotine yang dipanggil menggunakan perintah Int (interrupt) terdiri dari 2 jenis, yaitu:
1.    Bios Interrupt yaitu Int yang disediakan oleh BIOS (Basic Input Output System). Interrupt yang termasuk dalam Interrupt BIOS adalah Int 0 hingga Int 1F hexa.
2.    DOS Interrupt yaitu Int yang disediakan oleh DOS (Disk Operating System). Interupt yang termasuk dalam Interrupt DOS adalah Interrupt diatas Int 1F hexa. Misal: Interrupt 20 hexa, Interrupt 21 hexa dll.

ü Int 20
Int 20h merupakan salah satu dari DOS Interrupt. Tugas Int 20h adalah memberhentikan proses komputer terhadap suatu program COM. Bila pada semua program Com tidak terdapat Int 20h, maka sudah bisa dipastikan bahwa bila program diproses, maka akan terjadi hanging pada komputer. Hal ini terjadi karena komputer tidak menemukan perintah pemberhentian proses.
ü Int 21h Service 02
Int 21h juga merupakan salah satu dari DOS Interrupt. Int 21h mempunyai banyak tugas, maka tugasnya dibagi-bagi menjadi beberapa bagian. Untuk memanggil bagian-bagian itu, perlu disertakan nomor bagiannya yang disebut Service Number.
Untuk menjalankan fungsi Int 21h service 02 harus dipenuhi beberapa syarat:
-       Register AH, harus berisi service number dari Int 21h yang akan dijalankan (02h)
-       Register DL, harus berisi bilangan hexa dari karakter ASCII yang akan dicetak

¨   Q (Quit)
Bila kita mengetik Q dan menekan Enter, maka akan segera kembali ke DOS Prompt.

Contoh:
A>DEBUG
-Q
A>

¨   H (Hexa)
Perintah yang melaksanakan penjumlahan dan pengurangan terhadap dua bilangan hexa.
Bentuk Umum Instruksi:
H operand1  operand2

Contoh:
-H  2204   2012
4216 01F2

Pada perintah diatas terdapat dua bilangan. Bilangan sebelah kiri adalah penjumlahan kedua bilangan tersebut dan sebelah kanan adalah pengurangan kedua bilangan tersebut.

¨   R (Register)
Perintah ini adalah untuk mengetahui isi masing-masing register pada saat mengetik R dan menekan Enter.

Contoh:
-R
AX=0000 BX=0000 CX=0000 DX=0000 SP=CE2E BP=0000 SI=0000 DI=0000
DS=0FD8 ES=0FD8 CS=0FD8 IP=0100     MV  UP  DI  PL  MZ  MA  PO  NC
0FD8:0100  E603              OUT   03,AL

¨   A (Assembler)
Perintah ini berguna untuk tempat menulis program Assembler.

Contoh:
-A100
0fD8:100

Pada sebelah kiri bawah huruf A terdapat angka yang merupakan pernyataan segment dan offset dimana anda menempatkan program.

¨   N (Name)
Perintah ini untuk memasukkan nama program setelah program dibuat.
Bentuk Umum Instruksi:

N [Drive]: [nama program]


Contoh:
-N B:COBA.COM

¨   RCX (Register CX)
Perintah untuk mengetahui dan memperbaharui isi register CX yang merupakan tempat penampungan panjang program yang sedang aktif sebelum dijalankan (running).

Contoh:
-RCX
CX  0000
.
.
.

¨   RIP (Register IP)
Peirntah yang memberitahu komputer untuk memulai proses program dari titik tertentu (selalu dimulai dari 100 hexa).

Contoh:
-RIP
IP 0100
.
.

¨   W (Write)
Setelah selesai membuat program dan menentukan RCX dan RIP dari program yang dibuat, adalah menulis program itu dahulu sebelum memprosesnya.

Contoh:
-W
Writing 0008 bytes

¨   G (Go)
Untuk memproses di dalam DEBUG ketik huruf G dan tekan Enter, maka program yang ditulis akan dijalankan.

Contoh:
-G
A
Program terminated normally

¨   T (Trace)
Perintah ini untuk memproses sebaris program saja.

Contoh:
-T

AX=0200 BX=0000 CX=0008 DX=0000 SP=CE2E BP=0000 SI=0000 DI=0000
DS=0FD8 ES=0FD8 SS=0FD8 CS=0FD8 IP=0102 MV UP DI PL NZ NA PO NC
0FD8:0102 B241               MOV  DI,41

¨   U (Unassemble)
Fungsi ini sama dengan fungsi LIST pada BASIC, yaitu untuk melihat ptogram yang sedang aktif saat itu, maka yang ditampilkan adalah program sepanjang 21h.

Contoh:
-U

0FD8:0102  B241                          MOV              DI,41
0FD8:0104  CD21                         INT                 21
0FD8:0106  CD20                         INT                 20
0FD8:0108  D9B90300                 FSTCW          [BX+DI+0003]
0FD8:010C F3                              REPZ
0FD8:010D A4                              MOVSB
0FD8:010E B020                          MOV                          AL,20
0FD8:0110 AA                              STOSB
0FD8:0111 C3                               RET
0FD8:0112 3C80                           CMP                           AL,80
0FD8:0114 7214                            JB                               012A
0FD8:0116 2C80                           SUB                            AL,80
0FD8:0118 1E                               PUSH                         DS
0FD8:0119 53                                PUSH                         DX
0FD8:011A BE1E9142                MOV                          DS:[4291]
0FD8:011E C51E040C                LDS                            BX,[0C04]

Untuk menentukan sendiri panjang program yang ingin dilihat dapat digunakan perintah L (Length) dibelakang U.
Bentuk Umum Instruksi:

U [tempat memulai Unassemble]  L [panjang program]


Contoh:
-U100  L 0D
0FD8:0100  B910000                                MOV              CX,0010
0FD8:0103  B402                                      MOV              AH,02
0FD8:0105  B241                                      MOV              DL,41
0FD8:0107  CD21                                      INT                 21
0FD8:0109  E2F8                                       LOOP             0103
0FD8:010B  CD20                                      INT                 20

UTILITY ASSEMBLER

Ø Menjalankan Assembler
Untuk memulai pembuatan program, harus dijalankan DEBUG.COM terlebih dahulu.
Contoh:
A>Debug
-A100
0FD8:0100

Pada saat mengetik A100 berarti bahwa kita memulai sebuah program Assembler dengan byte pertama program yang diletakkan pada posisi 100 hexa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar